Senin, 07 Oktober 2013

Tugas ISD 2:


BKKBN: Kualitas Penduduk Indonesia Rendah
Pekanbaru - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wendy Hertanto mengatakan kualitas penduduk Indonesia masih rendah berada di urutan ke-124 di dunia dari 187 negara berdasarkan pengukuran indeks prestasi manusia (IPM).
"Rendahnya kualitas penduduk tersebut akan sulit bersaing dengan luar negeri," katanya di sela-sela lomba pidato kependudukan Provinsi Riau di SMA Negeri 1 Kota Pekanbaru, Sabtu (27/7).
Menurut Wendy, rendahnya kualitas penduduk Indonesia mengakibatkan tenaga kerja Indonesia lebih banyak bekerja sebagai buruh di luar negeri karena tidak memiliki kemampuan bernegosiasi. Tak jarang tenaga kerja asal negeri ini ditindas majikannya sehingga ini terus menjadi bagian dari persoalan kependudukan.
"Persoalan kependudukan di Indonesia sangat memprihatinkan," katanya seraya menambahkan persoalan lainnya penyebaran penduduk yang tidak merata serta data kependudukan yang masih simpang siur.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, katanya, generasi muda harus lebih peduli mengatasi permasalahan tersebut.
Apalagi saat ini, katanya, Indonesia sudah masuk dalam bonus demografi yakni 100 usia produktif memiliki tanggungjawab terhadap 51 usia non produktif.
"Ke depan tanggungan tersebut akan meningkat lagi terkait pula usia harapan hidup manusia Indonesia juga bertambah panjang," katanya sehingga perlu disiapkan generasi muda menjadi generasi muda yang tangguh.
Penulis: /WBP
Sumber:Antara (http://www.beritasatu.com/nasional/128486-bkkbn-kualitas-penduduk-indonesia-rendah.html



*     Opini :
Dari wacana di atas telah disebutkan kualitas penduduk  Indonesia masih rendah dan sulit bersaing di luar negeri, sehingga banyak dari tenaga kerja Indonesia yang menjadi buruh di luar negeri dan masih banyak pula penindasan yang dialami oleh para buruh di Indonesia. Dari hal tersebut dapat disimpulkan masalah kualitas penduduk masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1.       kurangnya kepedulian penduduk  Indonesia terhadap pendidikan, sehingga sebagian besar dari penduduk Indonesiamasih berkemampuan rendah dan tidak memiliki keahlian khusus yang dapat digunakan untuk bersaing dengan luar negeri. Belum lagi angka buta aksara yang masih cukup tinggi di Indonesia.
2.       Karena Indonesia negara berupa kepulauan, pemerintah kurang memperhatikan para penduduk yang berada di daerah terpencil. Terutama dalam masalah pendidikan, banyak dari penduduk daerah terpencil hanya memperoleh pendidikan maksimal sampai pendidikan dasar.
3.       Kesenjangan perkembangan pendidikan di Indonesia, banyak pendidikan di kota-kota besar yang semakin maju pesat, tetapi sebagian besar juga masih keterbelakangan. Hal ini menyebabkan penduduk yang berada didesa/ daerah terpencil tidak bisa merasakan kemajuan pendidikan yang ada.

Semua problematika yang disebutkan, bukanlah tanpa solusi, sebenarnya pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk mendukung pendidikan di Indonesia. Tetapi antara pihak satu dan pihak yang lain belum saling mendukung, misalnya saja dana BOS banyak yang diselewengkan. Selain itu dari masyarakat sendiri juga terlalu menyepelekan arti pendidikan yang mempengaruhi kualitas hidup mereka. Belum lagi kebiasaan membaca Penduduk Indonesia masih sangat rendah,berbeda dengan Jepang, sebagian besar orang jepang meluangkan waktu mereka hanya untuk membaca buku. Meskipun terlihat sepele, tetapi kebiasaan ini  sedikit demi sedikit menambah wawasan yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM. Jika indonesia ingin meningkatkan kualitas penduduknya bukan hanya pemerintah saja yang harus dituntut untuk menyelesaikan problem ini, semua kalangan juga saling bekerja sama untuk saling meningkatkan kualitas penduduk Indonesia. Terutama para pemuda  yang menjadi iron stock bangsa ini, apalagi sekarang mulai dibuka banyak beasiswa dalam dan luar negeri sehingga dapat menjembatani kemajuan kualitas penduduk Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar