Sabtu, 24 Oktober 2015

Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
·       Kalimat Efektif

1.      Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu  menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.
2.      Ide, Gagasan, dan Konsep yang di sampaikan secara :
-          Lisan (bahasa Lisan)
-          Tulisan (bahasa Tulisan)
3.      Bahasa tulisan :
-          Berdiri sendiri;
-          Aturan lebih ketat;
-          Di gunakanya kalimat efektif sebagai satuan bahasa;
4.       Kalimat efektif :
-          Kesalahan tafsir dapat di kurangi;
-          Memeiliki cirri-ciri tertentu (kalimat lain, seperti bahasa sastra, lisan).
5.       Ciri kalimat efektif
-          Kalimat efektif ialah kalimat yang disusun secara sadar untuk mencapai daya infprmasi yang diinginkan oleh penulis terhadap pembaca.
-          Memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pembaca identik dengan apa yang di pikirkan penulis.
-          Gagasan pokok selalu mendapat tekanan dalam pekiran pembaca.
6.      Syarat Syarat Kalimat Efektif
           Syarat syarat  kalimat efektif adalah sebagai berikut :
-          Secara tepat mewakili ungkapan gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
-          Dapat memperlihatkan gagasan yang sama dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang inginkan oleh panbicara atau penulis.
          Syarat syarat lainnya yaitu :
a. Kesatuan Gagasan
Kalimat yang baik adalah yang mengandung satu ide dan gagasan pokok. Dalam kalimat tidak boleh terdapat pemhahan satu kesatuan gagasan kepada kesatuan gagasan lain yang tidak berhubungan. Sebuah kesatuan gagasan diwakili oleh fungsi subjek. predikat, dan objek. Bentuknya dapat berupa :
b. Kesatuan Tunggal
Contoh : semua siswa mendapatkan pengertian mengenai rencana sekolah tahun ajaran baru.
c. Kesatuan Gabungan
Contoh : Gunadi menyiapkan rangkuman proposal laporan keuangan seharian dan akan disampaikan pada seminar hari ini di depan direktur.
d. Kesatuan Pilihan
Contoh : Anda boleh terus melanjutkan bekerja di perusahaan, atau bekerja diperusahaan lain itu.
e. Kesatuan yang Mengandung Pertentangan
Contoh : Sapril kuliah di darmajaya jurusan Sistem Informasi, tetapi ia ingin mendapatkan gelar S.sos.
7.       Penekanan
Penekanan adalah upaya untuk memberikan tekanan terhadap gagasan pokok atau gagasan utama didalam kalimat. Penekanan dalam bahasa lisan dcngan menggunakan intonasi atau gerak-gerik (dapat digunakan dengan gerakan tangan,kepala, dan gerakan badan). sedangkan dalam bahasa tulisan dilakukan dengan cara :
Mengubah Letak Kalimat yang Ditekankan
Sebuah kalimat dapat diubah struktumya dengan menempatkan kata yang dipentingkan pada awal, tengah atau akhir kalimat.
Contoh :
-          Kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakn lagi soal ini.
-          Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan pada kesempatan lain.
-          Soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain, demikin harapan kami.

a.       Wujud ide dan penjelasan kalimat efektif itu meliputi :
-          Subjek;
-          Predikat;
-          Objek;
-          Keterangan;
Contoh kalimat efektif :
-          Kepada mahasiswa di harap mendaftarkan diri di skretariat.
-          Dalam rapat itu memutuskan sanksi akademi terhadap para mahasiswa yang ikut berdemonstrasi.
-          Sebenarnya rizki bias terpilih sebagai salah satu mahasiswa teladan, apabila ia mempertahankan kedisiplinannya dalam belajar.
-           
b. Perbaikan kalimat menjadi lebih efektif

·Mahasiswa di harap mendaftarkan diri di secretariat.
·Rapat itu memutuskan sanksi akademik terhadap mahasiswa yang ikut berdemonstrasi.
·Rizki dapat terpilih sebagai salah satu mahassiswa teladan, apabila ia mempertahankan kedisiplinannya dalam belajar.

8.      Kalimat Efektif  Dan Kesepadanan Serta Kesatuan :
·Kalimat yang lengkap dapat terdiri atas unsure-unsur kalimat yang meliputi subjek, predikat, objek, keterangan dan pelengkap.
·Kesepadanan ialah hubungan timbal balik antara subjek dan predikat, antara predikat dan objek, serta dengan keterangan atau pelengkap.
·Kesatuan ialah bahwa setiap kalimat harus memenuhi satu ide pokok atau kesatua pikiran
contoh :
Banyak orang pro dan kontra terhadap RUU Sisdiknas
9.      Kalimat Efektif Dan Kesejajaran Bentuk

a. Yang dimaksud kesejajaran (Plaralelisme) di dalam penyusunan kalimat efektif ialah pengunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama dan di pakai dalam susunan serial.
Contoh Kalimat :
·Penyakit Alzheimerdan pikunsuatu penyakit di usia tua dan yang paling mengerikandan membahayakan, sebab pencegahan dan pengobatanya belum ada yang tahu.
b. Frasa (kelompok kata)di sejajarkan dengan frasa, demikian juga kata benda, kata kerja, dan kata sifat. di sejajarkan dengan kata benda, kata kerja, dan kata sifat.
Contoh :
·Penghapusan pankalan asing dan penarikan kembali tentara imperalis dari bumi Asia – Afrika akan mempercepat perwujudan cita-cita segenap bangsa.

10.   Kalimat Efektif Dan Penghematan Kata

Penghematan tersebut meliputi hal pemakaian kata, frasa, atau bentuk lainya yang di anggap tidak di perlukan.
1. Pengulangan Unsur-unsur Kalimat
Contoh :
·Hadirin serentak berdiri begitu mereka mengetahui mempelai memasuki ruangan. (tdak efektif).
·Hadirin serentak berdiri begitu mengetahui mempelai memasuki ruangan. (efektif).
2. Penggunaan Hiponim
Di dalamnya terkandung makna dasar kelompok makna yang besangkutan misalnya, kata merah sudah mengandung makna warna desembar sudah mengandung makna bulan, agar kalimat yang kita buat menjadi efektif “tidak harus di ungkapkan / dinyatakan”.
contoh :
·Laju inflasi bulan januaari tahun lalu sebesar 0,7 % sedangkan bulan april tahun ini 1,5 % (salah).
·Laju inflasi januaari tahun lalu sebesar 0,7 % sedangkan april tahun ini 1,5 % (benar).

11.  Contoh-contoh kalimat efektif :

·            Karena tidak tidur semalaman, dia terlambat datang ke sekolah.
·            Dia memakai baju merah.
·            Sesudah dipahami dan dihayati pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
·            Tugas itu bagi saya sangat mudah.
·            Semua mahasiswa diwajibkan membayar uang kuliah sebelum tanggal 26 Februari 2015.
·            Saya sedang membuat nasi goreng.
·            Selanjutnya, saya akan menjelaskan pentingnya air bagi kehidupan. 
·            Untuk menghemat waktu, kita teruskan acara ini.
·            Mereka membicarakan kehendak rakyat.
·            Semua dosen yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan.



·       Kalimat tidak efektif
Kalimat tidak efektif adalah kalimat yang tidak memiliki atau mempunyai sifat-sifat yangterdapat pada kalimat efektif. Berikut ini 13 sebab ketidakefektifan kalimat :

1.      Kalimat Berstruktur Kompak.
Setiap kalimat minimal terdiri atas unsur pokok dan sebutan (yang menerangkan pokok)atau unsur subjek dan predikat. Kalimat yang baik adalah kalimat yang menggunakansubjek dan predikat secara benar dan kompak. Kekurangkompakan dan ketidakjelasansubjek dapat terjadi jika digunakan kata depan di depan subjek. Misalnya penggunaandalam, untuk, bagi, di, pada, sebagai, tentang, dan, karena sebelum subjek kalimattersebut.Contoh kalimat tidak efektif:

·         Bagi semua siswa harus memahami uraian berikut ini.Dalam pembahasan ini menyajikan contoh nyata.Sebagai contoh dari uraian di atas adalah perkalian di bawah ini.
·         Kalimat di atas menjadi tidak efektif karena unsurnya tidak lengkap.

2.      Kalimat Paralel.
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun secara paralel. Keparalelan itu tampak  pada jenis kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama. Kesalahan dalam menggunakan paralelis kata akan menjadikankalimat tersebut menjadi tidak efektif.Contoh kalimat tidak efektif:
·         Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, kelengkapan materi yangharus dilampirkan, penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan hasil pengujian.
Ketidakefektifan kalimat tersebut, karena memfaralelkan jenis kata menyusun, dengankelengkapan, penggambaran, dan simpulan. Kalimat tersebut memfaralelkan “kegiatan” sebagai verba, maka kata lainnya seharusnya menggunakan verba. Misalnya, katamenyusun seharusnya berfaralel dengan melampirkan (materi secara lengkap),menggambarkan (tahap-tahap kegiatan), dan menyimpulkan (hasil pengujian).Bandingkanlah dengan kalimat di bawah ini!
·         Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun laporan, melampirkan materi secaralengkap, menggambarkan tahap-tahap kegiatan, dan menyimpulkan hasil pengujian.

3.      Kalimat Hemat
Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme, hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak. Contoh kalimat tidak efektif:-

·         Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa presiden datang keacara itu.

·         Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk sampai ke daerahitu.

·         Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.

Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang menghadirkan beberapatokoh-tokoh terkemuka.Kalimat pertama kurang efektif karena menggunakan subjek (kata para menteri)dengan subjek kedua (kata mereka). Kalimat kedua menggunakan kata bermakna sama,yaitu kata hanya dan saja. Kalimat ketiga kurang efektif karena menggunakan kata bermakna hiponimi, yaitu kata warna dan merah (merah merupakan salah satu warna,sehingga tidak perlu menggunakan kata warna). Kalimat keempat, menggunakan kata bermakna jamak secara berulang, yaitu kata banyak dan beberapa dengan pengulangankata yang mengikutinya.

4.      Kalimat Berpadu.
Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan pernyataan. Kalimat yangtidak berpadu biasanya terjadi karena salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata depan) secara tidak tepat.Contoh kalimat tidak efektif:

·         Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.

·         Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang perkembangbiakan pohon aren.

·         Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan dibahas kembali pada pertemuan yang akan datang.

Penggunaan kata akan yang menyelip di antara subjek dengan predikat pada kalimat pertama menjadikan kalimat tersebut kurang padu. Demikian pula penggunaan katatentang dan daripada setelah verba menjadikan kalimat tersebut kurang padu.

5.      Kalimat Logis.
Kalimat yang logis adalah kalimat yang dapat diterima oleh akal atau pikiran sehat.Biasanya ketidaklogisan kalimat terjadi karena pemilihan kata atau ejaan yang salah.Contoh kalimat tidak efektif:-

·         Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya menyampaikan terima kasih kepadasemua pihak yang telah membantu kelancaran acara ini.-

·         Untuk mempersingkat waktu, marilah kita bersama-sama mulai mengerjakantugas tersebut.

·         Mayat wanita yang ditemukan di sungai itu sebelumnya sering mondar- mandir didaerah tersebut.

Pada kalimat pertama terkadung makna bahwa yang berbahagia adalahkesempatan, kecuali verbanya diganti dengan membahagiakan. Kalimat keduamemiliki makna yang tidak mungkin waktu dipersingkat, kecuali acara yangdipersingkat atau waktu yang dihemat. Kalimat ketiga menggunakan konstruksikalimat yang kurang benar sehingga memunculkan makna yang kurang logis danmenakutkan.

6.      Kontaminasi ==> merancukan 2 struktur benar 1 struktur salah
Contoh :
* diperlebar, dilebarkan diperlebarkan (salah)
* memperkuat, menguatkan memperkuatkan (salah)
* sangat baik, baik sekali sangat baik sekali (salah)
* saling memukul, pukul-memukul saling pukul-memukul (salah)
* Di sekolah diadakan pentas seni. Sekolah mengadakan pentas seni Sekolahmengadakan pentas seni (salah).

7.      Pleonasme ==> berlebihan, tumpang tindih
Contoh :
* para hadirin (hadirin sudah jamak, tidak perlu para)
* para bapak-bapak (bapak-bapak sudah jamak)
* banyak siswa-siswa (banyak siswa)
* saling pukul-memukul (pukul-memukul sudah bermakna „saling‟)
* agar supaya (agar bersinonim dengan supaya)* disebabkan karena (sebab bersinonim dengan karena)8.

8.      Tidak Memiliki Subjek.
Contoh :
* Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
* Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS) (benar) ??
* Di dalam buah mangga mengandung vitamin C. (KPO) (salah).

9.      Adanya kata depan tidak perlu.
Contoh :
* Perkembangan daripada teknologi informasi sangat pesat.
* Kepada siswa kelas I berkumpul di aula.
* Selain daripada bekerja, ia juga kuliah.

10.  Salah Nalar.
Contoh :
* waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
* Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
* Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
* Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
* Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di belakang)
* Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya presensi)
* Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal lebih untuk subjek  bernyawa)

11.  Kesalahan Pembentukan kata.
Contoh :
* mengenyampingkan seharusnya mengesampingkan
* menyetop seharusnya menstop
* mensoal seharusnya menyoal
* ilmiawan seharusnya ilmuwan
* sejarawan seharusnya ahli sejarah

12.  Pengaruh bahasa asing.
Contoh :
* Rumah di mana ia tinggal … (the house where he lives …) (seharusnya tempat)
* Sebab-sebab daripada perselisihan… (cause of the quarrel) (kata daripada
dihilangkan)
* Saya telah katakan … (I have told) (Ingat: pasif persona) (seharusnya telah saya
katakan).

13.  Pengaruh bahasa daerah.
Contoh :
* … sudah pada hadir. (Jawa: wis padha teka) (seharusnya sudah hadir)
* … oleh saya. (Sunda: ku abdi) (seharusnya diganti dengan kalimat pasif persona)
* Jangan-jangan … (Jawa: ojo-ojo) (seharusnya mungkin)

14.  Contoh kalimat tidak efektif dan perbaikan
1.      Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para teman-temannya.
Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi karena pada kata teman dijadikan sebagai kata reduplikasi sehingga menjadi kata yang mengandung makna banyak orang, sedangkan kalimat di atas sudah menggunakan kata para jadi seharunya cukup menggunakan kata temannya.
Wisuda Beni dihadiri oleh keluarga dan para temannya.

2.  Karena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu.
Ketidak efektipan terjadi karena pada kalimat di atas menyebutkan subjek dua kali yaitu pada kata ia dan dia dalam satu kalimat sehingga dapat menjadikan salah dalam menafsirkannya. Seharusnya;
 Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.

3.  Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan.
Ketidak efektifan kalimat di atas terjadi penggunaan prase kami akan yang seharusnya menggunakan prase akan kami, prase akan kami merupakan suatu tindak lanjut yang dilakukan  untuk kedepannya. Sedangkan prase kami akan tidak sesuai digunakan untuk kontek di atas.
 Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

4.  Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.
Ketidak efektifan yang terjadi pada kalimat tersebut adalah dalam penggunaan katapara, kata para seharusnya digunakan untuk mewakili banyak orang. Sedangkan dalam kalimat tersebut sudah menggunakan kata banyak, jadi tidak tidak efektif bila dalam satu kelimat menggunakan dua kata yang bermakna sama. Kalimat yang efektif adalah:
  Kemarin banyak karyawan yang melakukan demonstrasi.

    5.  Untuk pemahaman lebih lanjut saya memberikan contoh misalnya dalam bidang perkebunan, pertanian,peternakan dan perdagangan.
Dalam penggunakan kata contoh dan kata misalnya seharusnya tidak digunakan dalam satu kalimat karena mengakibatkan terjadinya kesinoniman dalam sebuah kalimat, kalimat di atas seharusnya dilakukan penghematan kata sehingga akan menjadi kalimat:
Untuk pemahaman lebih lanjut saya memberikan contoh dalam bidang perkebunan, pertanian, peternakan dan perdagangan.


6.  Motor yang di parkir yang di ujung itu miliknya.
Dalam penggunaan kata yang dilakukan untuk menunjukkan suatu hal yang sama yaitu berupa tempat tidak efektif jika digunakan dalam satu kalimat, jika hal ini terjadi maka akan salah dalam penapsiran.
 Motor yang di parkir di ujung itu miliknya.

7.  Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.
Kata kalau merupakan kata sebab akibat yang seharusnya tidak efektif jika digunakan pada kalimat di atas, karena kalimat di atas merupakan kalimat informati bukan kalimat yang mengandung unsur sebab akibat.
  Banyak juga yang mengira bahwa dia seorang konglomerat.

8.  Pada era zaman  modern ini teknologi berkembang sangat pesat.
Apabila dalam sebuah kalimat sudah menggunakan kata era maka tidak perlu lagi menggunakan kata zaman. Karena kata era dan kata zaman merupakan satuan sinonim yang mempunyai makna kata yang sama.
     Pada zaman modern ini teknologi berkembang sangat pesat.

9.  Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.
Ketidak efektifan kalimat tersebut karena salah dalam pengunaan kata daripadayang seharunya menggunakan kata dari, kata dari merupakan kata penunjuk dan penyebab. Kalimat di atas akan menjadi efektif bila kata daripada di ganti dengan kata dari. Kalimat yang efektif adalah:
Dia berhasil terhindar dari kecelakaan itu.

10. Berbuat baik kepada orang lain adalah merupakan tindakan terpuji.
Kata adalah dan kata merupakan memiliki makna kata yang sama, yang seharusnya tidak digunakan pada konteks yang bersamaan karena apabila dilakukan akan menjadi suatu redudansi.
 Berbuat baik kepada orang lain merupakan tindakan terpuji.

Referensi : -
http://ueu6915.weblog.esaunggul.ac.id/2014/06/09/kalimat-efektif-dalam-karya-tulis-ilmiah/