Senin, 20 Oktober 2014

Teori Organisasi Umum : TULISAN ( Tuliskan sistem manajemen dan sistem organisasi dari salah satu perusahaan yang bergerak di industri teknologi! )

Sistem Manajemen dan Organisasi dari Perusahaan yang Bergerak di Industri Teknologi
Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya.
Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949, dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar sebagai “PK-DPD” dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways.
Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara. Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat, termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah, dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya.
Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center. Perusahaan ini juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia.
Di samping inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal 2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (Go Public) pada 2011.

Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan
Visi Perusahaan
“Perusahaan Penerbangan Pilihan Utama di Indonesia dan Berdaya Saing di Internasional”
Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi Perusahaan
Sebagai perusahan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
  • Melaksanakan usaha jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan kepada pengguna jasa yang terpadu dengan industri lainnya melalui pengelolaan secara profesional dan didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi tinggi.
  • Menghasilkan keuntungan dengan jaringan domestik yang kuat untuk terus meningkatkan pangsa pasar domestik dan internasional bagi usahawan, perorangan, wisatawan dan kargo termasuk penerbangan borongan.
  • Memiliki bisnis unit yang mendukung produk inti untuk meningkatkan keuntungan serta menghasilkan pendapatan tambahan dari usaha unit pendukung tersebut.
Sasaran Perusahaan
  1. Menjadi “tuan rumah” di dalam negeri (penerbangan domestic) dan mampu berkompetensi setara dengan perusahaan penerbangan internasional lainnya.
  2. Menjadi “leading carrier” dalam penerbangan dalam negeri dan “flag carrier” dalam penerbangan internasional.
  3. Menjadi usaha yang bergerak di bidang “consumer service”
Penghargaan (Budaya)
Garuda Indonesia dinobatkan sebagai “The World’s Best Regional Airline” dari SkyTrax, lembaga pemeringkat maskapai independen yang berkantor di London, pada hari Kamis, 12 Juli 2012 di ajang “Farnborough Airshow” di London.
CEO Skytrax Edward Plaisted menyerahkan penghargaan “The World’s Best Regional Airline” langsung kepada Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar. Untuk melengkapi penghargaan “The World’s Best Regional Airline” tersebut, Garuda juga dinobatkan sebagai “The Best Regional Airline in Asia”.
“The World’s Best Regional Airline” diberikan kepada Garuda berdasarkan survey kepuasan pelanggan global yang diadakan oleh SkyTrax dengan melibatkan 18 juta penumpang dari 100 negara yang berbeda dari bulan Juli 2011 hingga Juni 2012.
Presiden & CEO Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan bahwa baik “The World’s Best Regional Airline” maupun “The Best Regional Airline in Asia” merupakan hasil kerja keras dari seluruh karyawan Garuda.
CEO SkyTrax Edward Plaisted menyampaikan ucapan selamat kepada pencapaian Garuda Indonesia tersebut. “Jelas terlihat bahwa program transformasi Garuda diterapkan dengan baik di segala aspek. Kedua penghargaan ini merupakan pengakuan yang sebenar-benarnya bagi produk dan pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia bagi pelanggannya,” tambah Edward Plaisted.
CEO INOVATIF UNTUK NEGERI, by GATRA
CUSTOMER SATISFACTION AWARD DOMESTIC AIRLINE OF THE YEAR 2012, by Roy Morgan
ASEAN PREMIUM AIRLINE OF THE YEAR, by Frost & Sullivan
PENGHARGAAN AKSI UNTUK BUMI 2013 KATEGORI BISNIS, by WWF Indonesia & komunitas EARTH HOUR Indonesia
INDONESIA SERVICE TO CARE AWARD 2013, by Marketeers, MarkPlus Insight
Penghargaan atas parisipasi SBU Garuda Cargo dalam mensukseskan pelaksanaan Sistem Nasional Single Window (NSW) Airportnet Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta untuk mendukung Indonesia Nasional Single Window (INSW), Oleh Menteri Perhubungan RI
CALL CENTER AWARD 2013 “CONTACT CENTER SERVICE EXCELLENCE AWARD 2013″, by Service Excellence, Carre
INDONESIA MOST ADMIRED CEO 2013, by Warta Ekonomi
2011/2012 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION
  1. First Rank Top 100 Annual Reports Worldwide
  2. First Rank (Platinum Award) category Aerospace & Defense
  3. First Rank (Platinum Award) category Transporta8on & Logistics
  4. Special Achievement Award : The Most Engaging Annual Report (Platinum) worldwide,
by League of American Communications Professionals (LACP)
TOP BRAND AWARD 2013                                                
“Category: Airlines”, by majalah Marketing & Frontier
INDONESIA INHOUSE MAGAZINE AWARD 2013 Gold Winner – The Best of State Owned Enterprise Inhouse Magazine (InMA) 2013 Award for VIEW Edi8on No.3/2012 Internal Magazine of Garuda Indonesia
ASIA PACIFIC AIRLINE FOOD AWARDS 2012 The Best Long-haul Airline Food Top 5 Short-haul Airline Food, by Skyscanner
STEVIE AWARDS 2012 Bronze Stevie Winner Best Annual Report (Print) Awarded, by International Business Awards
GALAXY AWARDS 2012 Silver for Annual Reports: Transportation Bronze for Copywriting: Annual Reports – Asia Honors for Design: Covers – Annual Reports – artistic illustrations Awarded, by Mercomm
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JULY 2012 Awarded, by Roy Morgan
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE FEBRUARY 2012 Awarded, by Roy Morgan
THE BEST INTERNATIONAL AIRLINE JANUARY 2012 Awarded, by Roy Morgan
SOUTHEAST ASIA’S INSTITUTIONAL INVESTOR CORPORATE AWARDS 2012
“Most Improves Investor Relations in 2012” Awarded, by Alpha Southeast Asia
2010/2011 VISION AWARDS ANNUAL REPORT COMPETITION
“First Rank Top 100 Annual Report Worldwide”
“First Rank (Platinum Award): Aerospace and Defense”
“Special Achievement Award: The Most Engaging Annual Report (Platinum) Worldwide”
“Bronze Award” (online) Awarded, by League  of American Communications Professionals (LACP)
ANNUAL REPORT AWARDS 2011 “The Best Company for Increasing Value in Average”
Annual Report Awards 2006-2011 Awarded by Bappepam LK, IDX, Bank Indonesia, the State Ministry of State-Owned Enterprises, KNKG, IAI, Directorate General of Tax, Indonesian Ministry of Finance.
THE MOST ADMIRED COMPANIES IN INDONESIA Awarded by. Hay Group
THE BEST BUMN MARKETERS 2012 AWARDS Gold Winner: Strategic Marketing Silver Winner: Tactical Marketing Silver Winner: Special Award Awarded, by BUMN Track Magazine
ASIAMONEY CORPORATE GOVERNANCE POLL 2011
“Best for Investor Relations in Indonesia – 3rd place”
“Best for Shareholder’s Rights and Equitable Treatment in Indonesia – 3rd place”
“Overall Best Company in Indonesia for Corporate Governance – 3rd place”
“Best for Responsibilities of Management and The Board of Directors in Indonesia – 3rd place”
Awarded, by Asia Money
INDONESIA MOST ADMIRED COMPANIES 2011 “The Best 20 Most Admired Companies in Indonesia” Awarded by Fortune Indonesia.
Marketing Mix : Price, Prouct, Place & Promotion
Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Salah satu bisnis jasa adalah bisnis penerbangan. Komponen utama bisnis penerbangan adalah maskapai penerbangan atau airlines. Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa penerbangan bagi penumpang atau barang. Perusahaan maskapai tersebut menyewa atau memiliki pesawat terbang untuk menyediakan jasa transportasi. Airlines juga dapat membentuk kerja sama atau aliansi dengan maskapai lainnya unutk memperkuat cakupan jalur penerbangannya melalui konsep hub dan spoke.
Dalam bisnis jasa terdapat 7 komponen marketing mix atau sering disebut dengan istilah bauran pemasaran. Kotler (2000) berpendapat bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Pada umumnya, dalam pemasaran terdapat empat prinsip dasar bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri 4 P, yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Sedangkan dalam pemasaran layanan jasa dikenal dengan sebutan 7 P, di mana 3 P berikutnya adalah proses (process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence).
Tujuh bauran pemasaran pada bisnis jasa penerbangan dijelaskan sebagai berikut;
  • Product (Produk), yaitu merupakan barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh konsumen guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Hal-hal yang tergolong produk dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pesawat yang besar dan moderen, Mengutamakan keselamatan penerbangan, Makanan dan snack yang berkualitas, Pelayanan bagasi yang handal dan terpercaya, Tempat duduk di dalam pesawat yang nyaman dan tidak sempit, Pilihan jadual penerbangan, Program Frequent Flyer yang menarik;
  • Price (Harga), Komponen harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, saluran distribusi, dan promosi) adalah penyebab timbulnya cost/biaya. Hal-hal yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Harga yang murah, Tarif batas atas, Tarif batas bawah, Harga yang sesuai kualitas penerbangan, Harga murah tetapi dengan pelayanan minim, Paket potongan /diskon harga; Harga Group,
  • Place (Tempat atau Saluran Distribusi), Peranan saluran distribusi adalah sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha untuk mempermudah penyampaian barang dan jasa dari perusahaan ke konsumen. Hal-hal yang tergolong sebagai saluran distribusi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pemesanan tiket yang mudah melalui call center, Kemudahan online booking (Web/SMS), Kemudahan menjangkau Agen/Kantor Penjualan, Kemudahan dalam pembayaran E-ticketing;
  • Promotion (Promosi), yaitu Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Hal-hal yang tergolong sebagai promosi dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Pemberian kemudahan fasilitas pada Frequent Flyer; Kemudahan akan informasi penerbangan/iklan yang ditampilkan, Adanya undian berhadiah dalam penerbangan, Adanya iklan di TV.
  • People (Orang), maksudnya adalah jasa sebagian besar diberikan oleh orang, sehingga seleksi, pelatihan dan motivasi pegawai dapat membuat perbedaan besar dalam kepuasan pelanggan. Idealnya, pegawai harus memperhatikan kompetensi, sikap memperhatikan, responsif, inisiatif, kemampuan memecahkan masalah dan niat baik. Hal-hal yang tergolong sebagai People dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Sikap karyawan penjualan yang ramah, Sikap karyawan yang profesional, Asistensi petugas sebelum keberangkatan, Tanggapan karyawan terhadap keluhan; Keramahan pilot dan pramugari.
  • Physical Evidence, Kualitas jasa dapat ditunjukkan melalui bukti fisik dan penyajian. Jadi suatu bisnis penerbangan akan mengembangkan suatu penampilan dan gaya yang dapat diamati dalam menangani pelanggannya, sehingga dapat menyampaikan nilai yang diharapkan bagi konsumen, baik itu kebersihan, kecepatan atau manfaat lainnya. Hal-hal yang tergolong sebagai Physical Evidence dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Kantor perwakilan yang bersih dan nyaman, Agen penjualan yang bersih dan nyaman, Pesawat yang bersih dan indah, Logo perusahaan yang menarik;
  • Proces (Proses), merupakan sistem organisasi adalah elemen yang tidak terlihat tetapi mendukung bisnis jasa tersebut. Hal-hal yang tergolong sebagai Proses dalam bisnis jasa penerbangan antara-lain : Proses check-in dan boarding yang mudah, Jadual keberangkatan dan kedatangan yang tepat waktu, Proses pengambilan bagasi yang cepat.
Analisis Internal : Keuangan dan Struktur Organisasi
Untitled
Untitled2
Struktur Organisasi PT. Garuda Indonesia
Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung jawab bagi setiap karyawan yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Selain itu, untuk mencapai tujuan dasar kerja sama yang mempunyai bentuk dan susunan yang jelas dalam tiap-tiap tugasnya serta menegaskan hubungan antara satu sama lain.Structure_Organisasi
Aspek Kegiatan PT. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang penyediaan jasa transportasi udara dan jasa-jasa lain yang terkait. Sebagai BUMN, Garuda juga mempunyai tanggung jawab lain, yaitu sebagai agen pembangunan dengan tujuan membantu Indonesia untuk tinggal landas, dan sebagai wakil/duta rakyat Indonesia, dimanapun Garuda berada.
Sehubungan dengan itu ada beberapa tanggung jawab lain yang diemban Garuda Indonesia yaitu :
  1. Meningkatkan industri sektor pariwisata di Indonesia,
  2. Menciptakan lapangan kerja,
  3. Melestarikan kebudayaan Indonesia, dan
  4. Membantu pembangunan nasional.
Secara umum kegiatan perusahaan adalah sebagai berikut :
  1. Mengelola penerimaan kas atas penjualan tiket pesawat dan pengiriman kargo.
  2. Melayani pelanggan yang membeli tiket pesawat dan memberikan informasi mengenai penerbangan, termasuk pengaduan.
  3. Menyiapkan, memeriksa dan menyerahkan kelengkapan dokumen kargo, seperti Surat Muatan Udara (SMU) atau Air Way Bill (AWB) yang akan diserahkan kepada customer/agen.
  4. Menerima arsip dokumen SMU dan AWB dari pusat atas barang yang sudah terkirim untuk dicocokan dengan catatan yang ada di perusahaan dan dibuat laporan penjualannya.
  5. Membuat laporan keuangan atas penjualan tiket dan kargo setiap bulan serta langsung di kirim ke pusat.

Analisis Eksternal : Pesaing
Batik Air, Maskapai Pesaing Utama Garuda Indonesia
Batik Air merupakan salah satu maskapai penerbangan Indonesia yang memulai beroperasi pada Mei 2013. Maskapai ini merupakan salah satu maskapai berlayanan penuh persembahan Lion Air Group.
Batik Air berencana untuk membasiskan pesawatnya di Manado, sebuah kota di Pulau Sulawesi, Indonesia. Baik Air, direncanakan akan bersaing dengan maskapai berlayanan penuh seperti Garuda Indonesia.
Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dengan penerbangan dari Jakarta menuju Manado. Penerbangan ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada jam 10.00 WIB dan tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado pada jam 14.00 WITA. Dengan hadirnya Batik Air, persaingan bisnis penerbangan akan semakin ketat.
PT Garuda Indonesia menyiapkan strategi dalam menghadapi ketatnya persaingan antar maskapai, khususnya munculnya dua maskapai baru yang melayani pasar full service tahun ini. Manajemen berencana meningkatkan pelayanan pesawat dan post flight. Senior Manager Public Relation Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan layanan pre-in di antaranya memperbanyak jaringan akses pemesanan dan pembelian tiket, mempermudah pemesanan online serta bekerja sama dengan 16 bank.
“Kita juga memperbanyak tiketing office, peningkatan lounge dan terminal khusus Garuda di berbagai bandara,” ujarnya dikutip dari merdeka.com, Rabu (2-1-2013) Untuk pelayanan dalam penerbangan, lanjutnya, Garuda mencoba untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan menyediakan berbagai menu makan khas Indonesia. Sarana hiburan pendukung seperti audio dan video juga dibenahi.
“Kita juga akan membuka layanan first class dengan chef onboard,” tuturnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan mobilisasi, Garuda akan mendatangkan 24 pesawat baru termasuk tipe B 777-300ER. Selain itu perseroan juga bekerjasama dengan beberapa maskapai internasional seperti Singapura, China atau Turkish Airlines.
“Ini supaya jaringan penerbangan kita semakin luas,” imbuhnya. Sebelumnya, pada tahun 2013 nanti setidaknya ada 2 maskapai baru pesaing Garuda Indonesia yang bergerak dalam penerbangan pelayanan penuh dan eksekutif, terbang di langit Indonesia. Salah satu maskapai tersebut adalah Batik Air. Maskapai ini adalah milik PT Lion Mentari Airlines. Batik Air ditargetkan akan beroperasi pada Maret 2013.
Maskapai kedua yang akan ikut meramaikan penerbangan Indonesia adalah Nam Air. Nam Air adalah anak usaha PT Sriwijaya Air yang akan bergerak dalam bisnis penerbangan layanan penuh (full service) berjadwal. Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra Lie, Nam Air merupakan unit bisnis strategis untuk melayani rute domestik tertentu.
Nam Air ditargetkan mulai beroperasi pada 2013. Maskapai ini mengoperasikan rencananya akan mengoperasikan 20 pesawat buatan Embraer asal Brasil seharga USD 20 juta per unit untuk melayani rute domestik. (Redaksi/merdeka.com).
Analisis SWOT
Analisis SWOT ini akan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal perusahaan sehingga dapat diketahui potensi-potensi yang mampu dikembangkan Garuda dimasa yang akan datang dan mengatasi kekurangan-kekurangan yang dimiliki.
Dari sisi internal akan dilihat kekuatan atau kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero). Tbk itu sendiri. Sedangkan dari sisi eksternal, akan dilihat peluang dan ancaman dari luar perusahaan. Setelah mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, dilakukan perumusan terhadap strategi dengan menggunakan diagram SWOT.
Hasil dari analisis tersebut akan dilihat apakah strategi-strategi yang dilakukan PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk dapat mengatasi kelemahan dan ancaman dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki. Sehingga, akan diambil kesimpulan mengenai kinerja Garuda yang menjadi penilaian bisnis untuk investor dalam mengambil keputusan investasi.
referensi : https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/about-garuda-indonesia/organization-structure.page?
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/good-corporate-governance/index.page?
https://www.garuda-indonesia.com/id/id/investor-relations/about-garuda-indonesia/index.page?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar