Letusan Gunung Kelud, Penderitaan
Masyarakat dan Pelajaran yang Bisa Dipetik
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata
derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau
menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Dalam postingan kali ini akan dipaparkan tentang penderitaan yang terjadi pada korban bencana Gunung Kelud yang terjadi di Kediri pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.59. Banyak pertanda yang sudah diberikan oleh alam jika akan terjadi letusan, namun banyak pula yang mengabaikan dan beruntung masih banyak warga yang selamat dari letusan gunung tersebut meskipun cukup banyak penderitaan yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Dalam postingan kali ini akan dipaparkan tentang penderitaan yang terjadi pada korban bencana Gunung Kelud yang terjadi di Kediri pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.59. Banyak pertanda yang sudah diberikan oleh alam jika akan terjadi letusan, namun banyak pula yang mengabaikan dan beruntung masih banyak warga yang selamat dari letusan gunung tersebut meskipun cukup banyak penderitaan yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi.
- SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani,dan dapat juga berupa siksaan jiwa atua rohani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang,tmbullah penderitaan. Siksaan yang bersifat psikis yang
dialamin korban bencana tsunami yakni:
- Kebimbangan
Kebimbangan yang terjadi pada para
korban bencana letusan gunung kelud mayoritas adalah bimbang tentang kerugian
yang terjadi pada harta benda dan factor ekonomi yang mempengaruhi kelangsungan
hidup yang mereka miliki. Seperti kerugian untuk mengganti atap rumah, hasil
panen yang rusak karena abu vulkanik dan lahar dingin.
- Ketakutan
Setelah
terjadinya erupsi yang cukup dahsyat hingga hampir dari separo pulau jawa
merasakan dampaknya, ketakutan akan terjadi erupsi yang dahsyat lagi juga
melanda masyarakat. Selain itu karena suara yang menggelegar, banyak terjadi
pada warga yang menjadi saksi saat erupsi menjadi resah dan takut melihat kilat
dan mendengar petir pada saat hujan, terutama pada anak kecil.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Semua musibah pasti akan menimbulkan sebuah penderitaan begitu juga
dengan Erupsi Gunung Kelud yang terjadi, apalagi dampak terbesar dari sebuah
bencana adalah sebuah beban mental. Tanpa disadari setiap orang akan mengalami
sebuah beban mental baik itu beban mental yang besar maupun kecil. Sama halnya
denga musibah gunung kelud, kejadian-kejadian alam di kala Gunung Kelud meletus
juga menyisakan beban mental tersendiri bagi masyarakat yang menjadi saksi
erupsi.
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental,dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut;
- Kepribadian yang lemah: Banyak
para korban merasa resah dan gelisah akibat kerusakan yang terjadi pada
tempat tinggal mereka. Terlebih tentang faktor ekonomi yakni hasil panen
yang rusak yang juga mendorong kekalutan mental.
- Terjadinya konflik sosial
budaya:
.Dalam
pasca erupsi Gunung Kelud secara otomatis para korban bencana membutuhkan
banyak bantuan dalam hal sandang, pangan, dan pengungsian untuk tempat
bernaung sementara. Konflik sosial yang terjadi dalam hal bantuan banyak
terjadi, seperti penyaluran bantuan yang tidak merata serta tingkat
keamanan yang kurang mendukung mendorong maraknya pencurian, dan
konflik-konflik lain
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah:
- Positif : Disisi
lain sebuah juga ada hal positif yang diambil, disaat bencana besar
melanda kita hanya bisa bersabar dan mensyukuri apa yang ada. Beruntung
masih bisa menikmati hasil kekayaan dan diberi kemampuan untuk mengolahnya,
dibanding daerah yang mengalami krisis seperti di Benua Afrika
mayoritasnya.
- Negatif : Banyaknya
pihak yang merasa putus asa denga apa yang terjadi, banyak kehilangan
harta benda dan hilangnya hasil kerja keras mereka denga rusaknya area
persawahan yang penduduknya mayoritas petani mendorong mereka untuk
melakukan tindakan kriminal seperti pencurian yang marak terjadi.
- PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap
penderitaan yang dialami oleh manusia pasti tidak akan berakhir dengan
sendirinya tanpa ada perjuangan. Oleh karena itu di setiap manusia yang
mengalami penderitaan harus bias memotivasi diri sendiri untuk bias bangkit
dari ketrepurukan penderitaan yang dialami. Tetapi terkadang adapula yang bisa
bangkit dengan memperoleh motivasi dari luar, namun jika ini adalah bencana besar
seperti gunung kelud penderitaan dan perjuangan akan dirasakan bersama oleh
semua masyarakat. Dan jika dilihat mayoritas masyarakat pedesaan dikawasan
Gunung Kelud yang memiliki jiwa gotong royong dan toleransi tinggi menjadikan
penderitaan dan perjuangan yang mereka alami adalah dijalani dan ditanggung
bersama sehingga hal ini dirasa lebih ringan.
- PENDERITAAN,MEDIA MASA DAN
SENIMAN
Penderitaan, media masa, dan seniman mungkin hal yang berbeda namun bisa
menjalin keterkaitan. Media masa sangat berperan untuk untuk penyebaran
informasi. Dari penyebaran informasi akan mempermudah datangnya bantuan dari
manapun, misalkan saja jika bencana alam hanya tersebar dari mulut ke mulut
maka akan lama tersebar tanpa ditalangi oleh media masa. Dan dampak positifnya
penanganan bencana akan lebih cepat pula karena ada sebuah “informasi”. Selain
media massa, peran para seniman juga banyak mendukung dalam memperoleh bantuan,
misalkan saja banyak para musisi yang mengadakn konser penggalangan dana untuk
membantu para korban Gunung Kelud dan program-program perbaikan rumah.
- PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Di Indonesia, sangat sulit
menumbuhkan sadar bencana karena faktor budaya dan lingkungan sosial, yang
bersumber dari tingkat pendidikan masyarakat yang kurang memadai, tidak ada
pendidikan tentang kebencanaan, dan sulitnya menghimpun masyarakat untuk
memberi pendidikan kebencanaan jika tidak tersedia dana untuk memberi makan dan
transport.Terutama Indonesia merupakan daerah jajaran gunung berapi yang aktif,
sehingga sangat sering terjadi bencana alam berupa gunung meletus.Salah satunya
adalah Gunung Kelud,
untuk menangani
masalah erupsi Gunung Kelud masyarakat kurang tanggap, sehingga cukup banyak
warga yang kelabakan ketika gunung yang sangat cepat berubah status dan meletus
pada tanggal 13 Februari tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa tersebut, tetapi karena kurangnya pengetahuan sadar bencana kerugian
yang ada tidak dapat diminimalisir.
- PENGARUH PENDERITAAN
-
Pengaruh positif : Penderitaan dari erupsi Gunung
Kelud juga membawa dampak positif, seperti tanah yang berada di daerah lereng
kelud menjadi subur. Hal ini
memberikan peluang bagi warga untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain itu
material-material dari erupsi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
seperti batu-batu gunung, pasir, dll.
-
Pengaruh negatif : Masyarakat yang terkena langsung bencana dan yang berada
disekitar gunung Kelud, sudah pasti menderita karena seolah harus memulai hidup
baru. Harta benda mereka seperti rumah, sawah, ladang, binatang piaraan, dan
apa saja yang mereka miliki, dalam sekejap habis. Selain itu, pendidikan
anak-anak mereka terhenti karena harus berada dipengungsian, dan sekolah mereka
hancur terkena letusan gunung Kelud.
Referensi
:
-
Seri Diktat
Kuliah “Ilmu Budaya Dasar”, Gunadarma





Tidak ada komentar:
Posting Komentar