Rabu, 30 April 2014

Tugas IBD Bab 6

Letusan Gunung Kelud, Penderitaan Masyarakat dan Pelajaran yang Bisa Dipetik



A.   Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
            Dalam postingan kali ini akan dipaparkan tentang penderitaan yang terjadi pada korban bencana Gunung Kelud yang terjadi di Kediri pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.59. Banyak pertanda yang sudah diberikan oleh alam jika akan terjadi letusan, namun banyak pula yang mengabaikan dan beruntung masih banyak warga yang selamat dari letusan gunung tersebut meskipun cukup banyak penderitaan yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi.
  1. SIKSAAN
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani,dan dapat juga berupa siksaan jiwa atua rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang,tmbullah penderitaan.  Siksaan yang bersifat psikis yang dialamin korban bencana tsunami yakni:
  1. Kebimbangan
Kebimbangan yang terjadi pada para korban bencana letusan gunung kelud mayoritas adalah bimbang tentang kerugian yang terjadi pada harta benda dan factor ekonomi yang mempengaruhi kelangsungan hidup yang mereka miliki. Seperti kerugian untuk mengganti atap rumah, hasil panen yang rusak karena abu vulkanik dan lahar dingin.
  1. Ketakutan
Setelah terjadinya erupsi yang cukup dahsyat hingga hampir dari separo pulau jawa merasakan dampaknya, ketakutan akan terjadi erupsi yang dahsyat lagi juga melanda masyarakat. Selain itu karena suara yang menggelegar, banyak terjadi pada warga yang menjadi saksi saat erupsi menjadi resah dan takut melihat kilat dan mendengar petir pada saat hujan, terutama pada anak kecil.


C.      KEKALUTAN MENTAL


Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Semua musibah pasti akan menimbulkan sebuah penderitaan begitu juga dengan Erupsi Gunung Kelud yang terjadi, apalagi dampak terbesar dari sebuah bencana adalah sebuah beban mental. Tanpa disadari setiap orang akan mengalami sebuah beban mental baik itu beban mental yang besar maupun kecil. Sama halnya denga musibah gunung kelud, kejadian-kejadian alam di kala Gunung Kelud meletus juga menyisakan beban mental tersendiri bagi masyarakat yang menjadi saksi erupsi.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental,dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut;
  1. Kepribadian yang lemah: Banyak para korban merasa resah dan gelisah akibat kerusakan yang terjadi pada tempat tinggal mereka. Terlebih tentang faktor ekonomi yakni hasil panen yang rusak yang juga mendorong kekalutan mental.
  2. Terjadinya konflik sosial budaya: .Dalam pasca erupsi Gunung Kelud secara otomatis para korban bencana membutuhkan banyak bantuan dalam hal sandang, pangan, dan pengungsian untuk tempat bernaung sementara. Konflik sosial yang terjadi dalam hal bantuan banyak terjadi, seperti penyaluran bantuan yang tidak merata serta tingkat keamanan yang kurang mendukung mendorong maraknya pencurian, dan konflik-konflik lain
Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah:
  1. Positif : Disisi lain sebuah juga ada hal positif yang diambil, disaat bencana besar melanda kita hanya bisa bersabar dan mensyukuri apa yang ada. Beruntung masih bisa menikmati hasil kekayaan dan diberi kemampuan untuk mengolahnya, dibanding daerah yang mengalami krisis seperti di Benua Afrika mayoritasnya.
  2. Negatif : Banyaknya pihak yang merasa putus asa denga apa yang terjadi, banyak kehilangan harta benda dan hilangnya hasil kerja keras mereka denga rusaknya area persawahan yang penduduknya mayoritas petani mendorong mereka untuk melakukan tindakan kriminal seperti pencurian yang marak terjadi.
  1. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap penderitaan yang dialami oleh manusia pasti tidak akan berakhir dengan sendirinya tanpa ada perjuangan. Oleh karena itu di setiap manusia yang mengalami penderitaan harus bias memotivasi diri sendiri untuk bias bangkit dari ketrepurukan penderitaan yang dialami. Tetapi terkadang adapula yang bisa bangkit dengan memperoleh motivasi dari luar, namun jika ini adalah bencana besar seperti gunung kelud penderitaan dan perjuangan akan dirasakan bersama oleh semua masyarakat. Dan jika dilihat mayoritas masyarakat pedesaan dikawasan Gunung Kelud yang memiliki jiwa gotong royong dan toleransi tinggi menjadikan penderitaan dan perjuangan yang mereka alami adalah dijalani dan ditanggung bersama sehingga hal ini dirasa lebih ringan.
  1. PENDERITAAN,MEDIA MASA DAN SENIMAN
Penderitaan, media masa, dan seniman mungkin hal yang berbeda namun bisa menjalin keterkaitan. Media masa sangat berperan untuk untuk penyebaran informasi. Dari penyebaran informasi akan mempermudah datangnya bantuan dari manapun, misalkan saja jika bencana alam hanya tersebar dari mulut ke mulut maka akan lama tersebar tanpa ditalangi oleh media masa. Dan dampak positifnya penanganan bencana akan lebih cepat pula karena ada sebuah “informasi”. Selain media massa, peran para seniman juga banyak mendukung dalam memperoleh bantuan, misalkan saja banyak para musisi yang mengadakn konser penggalangan dana untuk membantu para korban Gunung Kelud dan program-program perbaikan rumah.

  1. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Di Indonesia, sangat sulit menumbuhkan sadar bencana karena faktor budaya dan lingkungan sosial, yang bersumber dari tingkat pendidikan masyarakat yang kurang memadai, tidak ada pendidikan tentang kebencanaan, dan sulitnya menghimpun masyarakat untuk memberi pendidikan kebencanaan jika tidak tersedia dana untuk memberi makan dan transport.Terutama Indonesia merupakan daerah jajaran gunung berapi yang aktif, sehingga sangat sering terjadi bencana alam berupa gunung meletus.Salah satunya adalah Gunung Kelud, untuk menangani masalah erupsi Gunung Kelud masyarakat kurang tanggap, sehingga cukup banyak warga yang kelabakan ketika gunung yang sangat cepat berubah status dan meletus pada tanggal 13 Februari tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tetapi karena kurangnya pengetahuan sadar bencana kerugian yang ada tidak dapat diminimalisir.


  1. PENGARUH PENDERITAAN
-          Pengaruh positif : Penderitaan dari erupsi Gunung Kelud juga membawa dampak positif, seperti tanah yang berada di daerah lereng kelud menjadi subur. Hal ini memberikan peluang bagi warga untuk meningkatkan hasil pertanian. Selain itu material-material dari erupsi juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, seperti batu-batu gunung, pasir, dll.
-          Pengaruh negatif : Masyarakat yang terkena langsung bencana dan yang berada disekitar gunung Kelud, sudah pasti menderita karena seolah harus memulai hidup baru. Harta benda mereka seperti rumah, sawah, ladang, binatang piaraan, dan apa saja yang mereka miliki, dalam sekejap habis. Selain itu, pendidikan anak-anak mereka terhenti karena harus berada dipengungsian, dan sekolah mereka hancur terkena letusan gunung Kelud.

Referensi :
-          www.wikipedia.org

-          Seri Diktat Kuliah “Ilmu Budaya Dasar”, Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar