MAKALAH
BAHASA INDONESIA
BERPIKIR
DEDUKTIF
Di
susun oleh :
Gita
Devi Nurani
13113749
3ka12
UNIVERSITAS
GUNADARMA
BAB
I
PENDAHULUAN
Deduksi
berasal
dari bahasa Inggris deduction yang
berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum,
menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi (Kamus
Umum Bahasa Indonesia hal
273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)
Deduksi
adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum
ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan
silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan. (Filsafat
Ilmu.hal
48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005).
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penalaran
Penalaran
adalah proses berfikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan
berupa pengetahuan. Kegiatan penalaran mungkin bersifat ilmiah atau
tidak ilmiah. Dari prosesnya, penalaran itu dapat dibedakan sebagai
penalaran induktif dan penalaran deduktif. Perbedaan dasar diantara
keduanya dapat disimpulkan dari dinamika deduktif dengan progesi
secara logis dari bukti – bukti umum kepada kebenaran atau
kesimpulan yang khusus sementara dengan induktif, dinamika logisnya
justru sebaliknya dari bukti – bukti khusus kepada kebenaran atau
kesimpulan yang umum. Perbedaan antara keduanya, dapat digambarkan
sebagai berikut.
Penalaran
deduktif :
Umum
Umum khusus
Umum
Menurut
tim balai pustaka istilah penalaran mengandung tiga pengertian
diantaranya:
1. Cara
(hal) menggunakan nalar, pemikiran atau cara berfikir logis.
2. Hal
mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan
perasaan atau pengalman.
3. Proses
mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa
fakta atau prinsip.
B.
Penalaran Deduktif
1. Pengertian
Penalaran Deduktif
Penalaran
Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta
yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan
deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal
umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih
rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif terebut dapat dimulai
dai suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
2. Macam
– Macam Penalaran Deduktif
Macam-macam
penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme
disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3
buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contohnya:
Semua
manusia akan mati
Amin
adalah manusia
Jadi,
Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)
b. Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula
silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah
sama-sama diketahui.
Contoh
:
Proses
fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada
malam hari tidak ada matahari
Pada
malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari
berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penalaran dalam
prosesnya ada 2 macam yaitu penalaran Induksi dan penalaran
Deduktif. Penalaran
Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa
prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang
bersifat umum. Prosesnya disebut Deduksi. Jenis penalaran Deduktif
ini diantaranya ada Silogisme dan Entinem.
DAFTAR PUSTAKA
http://bangbiw.com/definisi-berfikir-deduktif-dan-contohnya/